Senin, 19 Desember 2011

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


Para ilmuwan memperkirakan ada lebih dari 500 juta bentuk kehidupan di bumi. Bentuk
kehidupan itu memiliki wujud yang berbeda-beda. Akan tetapi kamu tetap bisa mengelompokkan antara
hewan dan tumbuhan. Bagaimana caranya? Hal itu karena kamu dapat melihat persamaan dan
perbedaannya. Akan tetapi bagaimana cara mengelompokkan hewan yang mirip satu sama lain dan
jumlahnya ribuan, bahkan jutaan. Misalnya kucing mirip dengan macan, tetapi kurang mirip dengan kuda,
dan tentu saja sangat berbeda dengan katak. Untuk mempermudah pekerjaan pengelompokan itu,
ilmuwan membagi makhluk hidup dalam kelompok-kelompok takson.
Pendahuluan
Di dunia terdapat tidak kurang dari 500 juta macam organism. Organism tersebut memilik ciri-
ciri yang beraneka ragam. Begitu beragamnya organism ini sehingga diperlukan suatu system untuk
mengenal dan mempelajarinya. Beberapa ahli biologi mencoba menciptakan suatu system untuk
mengenal dan mempelajarinya. Beberapa ahli biologi mencoba menciptakan suatu system untuk
mempermudah mengenal dan mempelajari organism melalui suatu cara pengklasifikasian.
Pengklasifikasian merupakan proses pengelompokan berdasarkan ciri tertentu.
Organism yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikumpulkan sebagai satu kelompok. Ciri-ciri kelompok telah mewakili sifat-sifat individu. Sebagai contoh, kambing, sapi, dan kerbau merupakan kelompok hewan memamah biak (ruminansia).
Dengan meningkatnya peradaban manusia, terutama pengetahuan tentang manfaat makhluk hidup
sebagai obat dan bahan pangan, maka keperluan akan nama makhluk hidup semakin besar. Maka mulai
diperlukan suatu penggolongan atau klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pemikiran yang rasional.
Misalnya penggolongan berdasarkan persamaan ciri, cara hidup, tempat hidup, daerah penyebaran, dan
sebagainya. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.
A.Tujuan dan Manfaat Klasifikasi
Klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli biologi bertujuan untuk:
1.Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal
2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup
4. Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya
Klasifikasi memiliki manfaat penting yang dapat langsung diterapkan bagi kepentingan manusia,
yaitu:
1. Pengelompokan memudahkan kita mempelajari organism yang beraneka ragam.
2. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu
dengan yang lain. Sebagai contoh, harimau memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat
dengan kucing daripada dengan komodo, karena harimau dan kucing memiliki banyak persamaan
ciri-ciri, misalnya: harimau dan kucing sama-sama menyusui, bertulang belakang, berkaki empat,
karnivor, dan berambut. Sedangkan komodo bertelur, berkaki empat, kulit bersisik, dan melata.
A.Dasar-Dasar Klasifikasi
Setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup yang lain.
Di samping memiliki perbedaan, beberapa makhluk hidup memiliki satu atau lebih persamaan.
1. Berdasarkan Persamaan
Kita dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaannya. Menurut kalian,
berdasarkan ciri-cirinya, kuda dan sapi dapat dikelompokkan sebagai makhluk hidup apa? Dengan
mengamati cirri-cirinya, kita dapat memasukkan kuda dan sapi dalam kelompok hewan. Karena memiliki
tulang belakang, keduanya merupakan kelompok hewan bertulang belakang. Atau, dapat pula
dikelompokkan sebagai hewan yang menyusui atau mamalia, karena memiliki kelenjar susu. Kuda dan
sapi juga dapat dimasukkan dalam kelompok hewan tetrapoda, karena sama-sama berkaki empat (tetra =
empat,podos = kaki).
2. Berdasarkan Perbedaan
Meskipun kuda dan sapi merupakan satu kelompok, yaitu hewan mamalia, kita dapat pula
memisahkan keduanya sebagai kelompok yang berbeda berdasarkan perbedaan cirinya. Misalnya dengan
melihat jumlah jari di setiap kaki. Kuda memiliki tiga jari di setiap kaki, sehingga masuk dalam kelompok
hewan mamalia berjari ganjil atauPeri sodact yl a. Sedangkan sapi memiliki empat jari di setiap kakinya,
sehingga masuk dalam kelompok mamalia berjari genap atauArti odact yl a, demikian pula kambing dan
kerbau.
3. Berdasarkan Manfaat
Pengelompokan merupakan salah satu upaya dalam mengklasifikasi. Hamper setiap orang
melakukan klasifikasi terhadap makhluk hidup. Dalam dunia tumbuhan, kita mengelompokkan mawar,
melati, cemara, dan bugenvil ke dalam kelompok tanaman hias. Kacang, jagung, dan ketela
dikelompokkan ke dalam tanaman budidaya. Kacang tanah, kacang panjang, dan kacang merah
dikelompokkan ke dalam tanaman kacang. Kambing, sapi, kerbau, dan kelinci dikelompokkan ke dalam
hewan ternak.
Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapa saja, asal memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Misalnya
bayam, kol, kentang, kacang panjang, wortel, dan sawi dimasukkan dalam satu kelompok tanaman sayur-
sayuran. Dasar pengelompokan itu adalah bahwa tanaman-tanaman tersebut dapat digunakan sebagai
sayuran, sedangkan tujuannya adalah untuk memudahkan manusia dalam memanfaatkan tanaman-
tanaman tersebut sebagai sayur-sayuran.
4. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
Klasifikasi didasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri yang digunakan
terutama ciri-ciri morfologi dan anatomi. Morfologi adalah ciri-ciri yang tampak di bagian luar tubuh
makhluk hidup, sedangkan anatomi adalah ciri-ciri yang ada di bagian dalam tubuh makhluk hidup.
Pada tumbuh-tumbuhan, ciri-ciri yang dapat digunakan dalam mengklasifikasi dapat berupa ciri-
ciri morfologi, misalnya warna bunga, bentuk bunga, bentuk biji, kekerasan biji, bentuk pohon, bentuk
daun, dan lain-lain. Selain itu, dapat pula menggunakan ciriciri anatomi, misalnya ada- tidaknya berkas
pengangkut, ada-tidaknya cambium, dan ada-tidaknya sel trakea.
Ciri-ciri yang dapat digunakan dalam mengklasifikasi hewan, misalnya ada-tidaknya tulang
belakang, bentuk alat gerak, jumlah sayap (pada serangga), ruas-ruas pada tubuh, jumlah kaki, dan lain-
lain.
5. Berdasarkan Ciri Biokimia
Dalam perkembangannya, ciri-ciri yang dapat digunakan dalam klasifikasi tidak hanya ciri-ciri
morfologi dan anatomi, tetapi juga ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis protein, jenis-jenis enzim, ada-
tidaknya membrane organela sel. DNA atau asam nukleat juga digunakan untuk menetukan hubungan
kekerabatan makhluk hidup. Misalnya ntuk menentukan ayah seorang bayi, dapat dibandingkan DNA-
nya. Meskipun ciri wajah dan tubuh tidak mirip, jika DNA-nya mirip, dapat dipastikan orang tersebut
merupakan ayah si bayi.
A.Macam-macam Klasifikasi
Pengklasifikasian makhluk hidup dilakukan dengan alas an-alasan tertentu. Ada banyak alas an
yang digunakan para ahli sebagai dasar system klasifikasi. Dari berbagai alas an yang pernah digunakan para ahli, system klasifikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok system saja, yaitu system alami, system buatan, dan system filogenetik.
1. Klasifikasi Sistem Alami
Klasifikasi system alami dikemukakan oleh Aristoteles, seorang filsuf Yunani pada tahun 350
SM. Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Aristoteles.
Membagi hewan menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya. Sedangkan tumbuhan
dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. Sebagai contoh, kingdom tumbuhan dibagi menjadi
3 divisi, yaitu herba, semak, dan pohon. Karena kurang teliti, klasifikasi menurut system ini memiliki
banyak kesalahan, meskipun demikian telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun.
2. Klasifikasi Sistem Buatan
Klasifikasi system buatan diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778). Ia adalah seorang
ahli ilmu pengetahuan alam dari Swedia yang namanya dilatinkan menjadi Carolus Linnaeus.
Karya penting Linnaeus adalah menyusun system klasifikasi yang lebih mudah dipahami
daripada system sebelumnya. System yang disusun Linnaeus merupakan system klasifikasi buatan.
Maksudnya, kategori organism didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang
kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan kekerabatan. Klasifikasi system buatan ini antara lain
mengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, massa bunga, bentuk daun, jumlah benang sari,
putik, dan lain-lain. System klasifikasi tumbuhan yang dikemukakan oleh Linnaeus juga disebut system
seksual karena Linnaeus memusatkan perhatiannya pada alat reproduksi tumbuhan.
Karya Linnaeus yang sangat penting adalah penamaan jenis dengan menggunakan dua nama atau
disebut binomial nomenklatur. Sebelum Linnaeus, orang memberi nama tumbuhan dengan nama tunggal
yang diikuti dengan sederetan kata nama atau kata sifat sebagai penjelasannya. Sebagai contoh; tomat
diberi nama Solanum pomiferum fructo rotundo striato artinya tumbuhan yang berbuah lebat, buahnya
bulat dan lunak. Nama demikian, tentunya tidak praktis dan tidak mudah diingat. Kemudian Linnaeus
menetapkan suatu nama tumbuhan dengan dua kata saja. Kata pertama untuk genus dan kata kedua untuk
penunjuk spesies. Pendapat Linnaeus ini dikemukakan dalam bukunya yang berjudul Species Plantarum
yang diterbitkan tahun 1753.
3. Klasifikasi Sistem Filogenetik
Pada masa Linnaeus, pendapat umum menyatakan bahawa semua spesies berasal dari hasil
penciptaan khusus. Kemudian, masing-masing melanjutkan sifat aslinya sebagai spesies yang tetap dan
tidak berubah. Mereka menduga bahwa pada awal dibentuknya makhluk hidup, telah diciptakan makhluk
hidup yang sama seperti makhluk hidup yang ada sekarang, misalnya pisang, ayam, padi, dan jagung.
Kemudian, makhluk hidup tersebut tetap hidup dan berkembang sampai sekarang. Hal ini menyebabkan
mereka tidak mengetahui bahwa terdapat kekerabatan antarjenis organism.
Pada tahun-tahun sesudah Charles Darwin menerbitkan publikasinya The Origin of Specis (On
the origin of Species by Means of Natural Selection) pada tahun 1859, doktrin evolusi berangsur-angsur
berubah dari doktrin penciptaan khusus ke doktrin yang menyatakan bahwa antarorganisme terdapat
kekerabatan. Bertolak dari teori evolusi Darwin, muncullah system klasifikasi modern berdasarkan
filogeni, yaitu kalsifikasi yang disusun dengan melihat keturunan dan hubungan kekerabatan. Filogeni
adalah sejarah evolusi suatu kelompok organism. Klasifikasi yang berdasar proses filogeni disebut
klasifikasi system filogenetik. System ini didasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan antarorganisme atau
kelompok organism. Organism-organisme yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih
banyak jika dibandingkan dengan organism yang berkerabat jauh.
Ciri-ciri yang digunakan dalam pengklasifikasian adalah ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.
Klasifikasi yang didasarkan pada hubungan filogenetik mengalami berbagai perkembangan. Klasifikasi ini diakui dan dipakai secara internasional. Ada beberapa system klasifikasi yang pernah diperkenalkan oleh para ahli taksonomi yaitu sebagai berikut.
a. System Dua Kingdom
kerajaan tumbuhan.
2)Kingdom Animalia (Dunia Hewan), ciri-cirinya adalah tidak berdinding sel, tidak berklorofil,
dapat bergerak bebas. Dunia hewan meliputi Protozoa, Porifera, Coelenterata, Mollusca,
Arthropoda, Echinodermata, sampai Chordata.
a. System Tiga Kingdom
Klasifikasi system tiga kingdom dikemukakan oleh Ernst Haeckel (Jerman) pada tahun 1866 dengan
menggunakan kingdom bari, yaitu Protista. Dalam klasifikasi tiga kingdom, makhluk hidup dibagi
menjadi tiga kingdom berikut ini.
1)Kingdom Protista, ciri-cirinya adalah tubuh tersusun atas satu sel atau banyak sel yang belum
terdiferensiasi. Organism yang termasuk kingdom protista adalah semua organism bersel satu
misalnya amoeba dan diatom serta organism multiseluler sederhana, misalnya alga.
2)Kingdom Plantae, terdiri dari organism yang umumnya bersifat autotrof, eukariot multiseluler,
dan bereproduksi dengan spora. Di dalam kingdom tumbuhan terdapat jamur, tumbuhan lumut,
tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
3)Kingdom Animalia, terdiri dari organism yang bersifat heterotrof dan eukariot multiseluler. Sama
seperti system dua kingdom, anggotanya dimulai dari Protozoa sampai Chordata.
a. System Empat Kingdom
System ini berkembang setelah ditemukannya inti sel. Orang yang pertama kali mengemukakan
system empat kingdom adalah Herbert Copeland, seorang ahli biologi berkebangsaan Amerika.
Copeland mengusulkan nama kingdom Monera bagi organism yang inti selnya tidak memiliki mambran
inti (prokarion), yaitu bakteri dan alga hijau-biru. Bakteri dan alga hijau-biru disebut organism
prokariotik. Sebaliknya organism yang memiliki inti yang diselubungi oleh membrane inti disebut
organism eukariotik, misalnya alga (selain alga biru), jamur, tumbuhan, dan hewan. Keempat kingdom
tersebut adalah sebagai berikut.
1)Kingdom Monera, ciri-cirinya memiliki inti tanpa membrane (prokarion).
2) Kingdom Protista, terdiri dari organism bersel satu dan organism multiseluler yang belum
berdiferensiasi.
3) Kingdom Plantae, terdiri dari jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
4) Kingdom Animalia, semua hewan mulai Protozoa sampai Chordata dimasukkan ke dalam
kerajaan hewan atau kingdom Animalia.
a. System Lima Kingdom
Robert H. Whittaker, seorang ahli biologi Amerika pada tahun 1969 menyusun klasifikasi
berdasarkan pada tingkatan organism, susunan sel, dan cara pemenuhan makanannya. Klasifikasi ini
dikenal sebagai klasifikasi lima kingdom. Dalam system lima kingdom ini terdapat perubahan besar pada
penataan filumnya, jika dibandingkan dengan klasifikasi system dua kingdom sampai empat kingdom.
Perubahan yang cukup mendasar yaitu sebagai berikut.
Protozoa yang sebelumnya merupakan salah satu filum pada kingdom Animalia, sekarang masuk
pada kingdom Protista. Akibatnya Protozoa bukan nama takson filum tetapi hanya nama
kelompok. Sedangkan yang dulu berada dalam tingkatan takson kelas seperti Mastigophora,
Sarcodina, Ciliata, dan Sporozoa, naik satu tingkat menjadi takson filum pada kingdom Protista•
Euglena yang dahulu dimasukkan dalam filum Protozoa, kelas Mastigophora, atau filum
Chlorophyta (alga hijau), sekarang menjadi filum tersendiri dengan nama filum Euglenophyta,
kingdom Protista.
Alga biru yang dulu nama filumnya adalah Cynophyta berubah menjadi filum Cynobacteria dan
masuk pada kingdom Monera.
Alga hijau, keemasan, api, cokelat, dan alga merah yang dulu masuk pada kingdom Plantae,
sekarang masuk pada kingdom Protista.
Muncul kingdom baru yaitu Fungi (jamur) berdasarkan kekhususan struktur dan cara mengambil
makanan.
Secara lengkap, system klasifikasi lima kingdom terdiri dari Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan
Animalia.
1) Kingdom Animalia
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan Monera memiliki cirri-ciri sel yang prokariotik,
artinya sel tersebut tidak memiliki membrane inti. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki
mitokondria, reticulum endoplasma, badan Golgi, dan lisosom. Monera berkembang biak dengan
membelah diri secara langsung (amitosis), tidak dengan cara mitosis dan meiosis.
Berdasarkan ciri-ciri diatas, makhluk hidup yang masuk dalam kerajaan Monera adalah
Archaebacteria dan Eubacteria. Cynobacteria (alga hijau-biru) masuk ke dalam Eubacteria.
2) Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kingdom Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel
atau banyak sel tetapi sel-sel tersebut sederhana dan tidak membentuk jaringan. Selnya bersifat
eukariotik, artinya inti sel memiliki membrane inti dan organel bermembran lainnya.
3) Kingdom Fungi
Semua jamur, kecuali jamur lender dan jamur air, dimasukkan dalam kingdom Fungi. Selnya
eukariotik, cara makan heterotrof yaitu menyerap zat organic dari lingkungan, tidak berklorofil, dinding
sel dari zat kitin. Sebagian besar hidup parasit dan saprofit.
4) Kingdom Plantae
Organism yang termasuk dalam kingdom Plantae tubuhnya ada yang tersusun atas satu sel
(misalnya alga hijau), banyak sel tetapi tidak terdiferensiasi (misalnya alga cokelat dan merah), dan
banyak sel yang terdiferensiasi membentuk jaringan (misalnya tumbuhan lumut, paku, dan tumbuhan
biji). Semua selnya eukariotik, mempunyai plastid (umumnya kloroplas), karena itu hidup secara autotrof.
Dinding sel mengandung selulosa, dan siklus hidupnya mengalami pergiliran keturunan antara generasi
sporofit dan gametofit (khususnya lumut, paku, dan tumbuhan biji).
5) Kingdom Animalia
Tubuh Animalia tersusun atas banyak sel yang terspesialisasi membentuk jaringan, sel eukariotik,
cara makan bersifat heterotrof, dan makanan ditelan ke dalam tubuhnya.
a. System Enam Kingdom
Klasifikasi ini berdasarkan pada evolusi genetic dan evolusi molekuler kladistik (filogeni). Pada
tahun
1977, Carl Woese, seorang ahli biologi molekuler Amerika, memperluas system lima kingdom Whittaker
dengan memecah kingdom bakteri menjadi dua kingdom, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria.
Archaebacteria berbeda dengan Eubacteria dalam hal proses transkripsi dan translasi genetiknya. Pada
Archaebacteria, transkripsi dan translasi genetiknya lebih mirip dengan apa yang terjadi pada eukariotik.
Perbedaan karakteristik ini diketahui melalui analisis genetic molekuler. Secara lengkap klasifikasi
system enam kingdom adalah sebagai berikut.
1)Plantae (tumbuhan), bersifat autotrof, eukariot multiseluler, dan bereproduksi dengan spora.
2)Animalia (hewan), bersifat heterotrof dan eukariot multiseluler
3)Eubacteria (bakteri), ciri-cirinya adalah prokariot bersel satu.
4)Archaebacteria (prokariot), anggota kingdom ini berbeda dengan bakteri dalam hal transkripsi dan
translasi genetic. Archaebacteria lebih mirip eukariot.
5)Protista (eukariot bersel satu), ciri-cirinya tidak memiliki jaringan atau sel yang terdiferensiasi.
6)Fungi (jamur), ciri-cirinya bersifat eukariot osmotrofik bersel satu atau banyak.
Perlu diingat bahwa system klasifikasi tidak ada yang sempurna dan selalu ada kemungkinan untuk
berubah sesuai dengan perkembangan ilmu dan berbagai penemuan baru. Misalnya Haeckel
menempatkan alga merah dan alga hijau-biru pada kingdom Plantae, sedangkan pada klasifikasi modern,
alga merah dan alga hijau-biru ditempatkan sebagai Protista.
Dari semua system klasifikasi tersebut, klasifikasi manakah yang terbaik, tergantung pada
kesepakatan bersama. Tidak ada keputusan dari para ahli biologi dan taksonomi yang menentukan mana
system klasifikasi yang paling baik. Kita menyepakati penggunaan system klasifikasi berdasarkan pada
rasionalitas. Masing-masing system memiliki dasar sendiri-sendiri. Pada saat ini ada kecenderungan para
ahli biologi menggunakan system klasifikasi dengan lima atau enam kingdom.


1 komentar: